Lombok bukan hanya kaya akan keindahan pantainya, tapi juga punya wilayah di dataran tinggi yang sejuk dan indah pemandangannya, salah satu yang lumayan terkenal adalah Sembalun.
Wilayah sembalun ini berada di sisi timur Gunung Rinjani, masuk di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Untuk mencapai lokasi ini dari Mataram, tidaklah sulit, bisa menggunakan motor maupun mobil, karena jalannya sudah aspal. Akan tetapi harus diperhatikan juga kemampuan kendaraan nya, karena akan dijumpai tanjakan tanjakan terjal. Jangan sampai kendaraan mogok karena gak kuat naik.
Tanjakan terakhir sebelum sampai puncak Pusuk Sembalun lumayan terjal, biasanya banyak motor motor yang pengendaranya awalnya berboncengan, pas sampai sini si pemboncengnya turun jalan kaki nenteng helm di belakang motor yang suaranya meronta ronta, berusaha sekuat mungkin menaiki setapak demi setapak jalan aspal ini.
Pemandangan di belokan sebelum puncak ini lumayan bagus, biasanya lokasi ini digunakan oleh wisatawan untuk berfoto foto :
Nah lagi asyik asyik fotoan di lokasi ini, tiba tiba "BRAK" , terdengar suara motor jatuh. Langdung saya mengarahkan pandangan menuju asal suara itu, ya ampun ternyata ada motor jatuh di tanjakan sebelum lokasi ini, mereka berboncengan. Gak tahu gimana bisa jatuh, ini nih fotonya :
Setelah puas berfoto foto, bernarsis narsis ria, kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak yang tinggal beberapa meter lagi. Aigooo, ternyata rame abis di sini. Di berugak tempat berjualan kopi, pop mie dan strawberry ini dipenuhi puluhan wisatawan lokal. Tujuan pertama saya adalah naik sedikit di bukit sebelah kiri, dari sini pemandangannya lebih bagus :
Nah dari spot ini terlihat berugak tempat jualan tadi, dan desa sembalun di bawah sana dengan dikelilingi perbukitan, wow, indahnya Sembalun.
Biasanya sih di sini banyak monyet berkeliaran, yang akan sangat senang sekali bila kita lemparin makanan ke arah dia, entah itu kacang atau apapun, yang penting makanan, pasti mereka rebutan, dan yang jelas yang paling besar yang paling banyak dapat makanan, karena yang kecil kecil pada takut.
Cuma beberapa menit kita di sini, gak makan juga gak minum, kita langsung melanjutkan perjalanan ke bawah, menuju Desa Sembalun, rencananya sih mau cari kebun strawberry, pengen rasain sensasi memetik strawberry langsung dari kebun nya.
Jalan menuju Desa Sembalun |
Sebelum sampai di desa nya, saya melihat ada bapak bapak di pinggir jalan, berdiri di belakang meja yang di mejanya tersebut ada bungkusan bungkusan strawberry. Saya pelankan laju motor saya, saya lihat di belakangnya, ohh ternyata ada kebun strawberry, dan saya tengok, di dalemnya ada beberapa orang lagi asyik petik petik strawberry, langsung saya berhentikan kendaraan, turun dan mendekati bapak itu.
Uwouwo... ternyata bapak itu gak bisa ngomong bahasa indonesia, bahasanya Sasak abiss. Untunglah temen saya ada yang asli lombok, ngomonglah mereka berdua dengan bahasa yang gak saya mengerti.
Hoho ternyata kita bisa petik strawbery langsung dari kebunnya. Jadi nanti strawberrynya ditaruh di sebuah wadah kecil dari mika, nah sewadah kecil itu kita bayar lima ribu rupiah.
Kebun tersebut berada agak lebih tinggi dari jalan ini dan dipagari yang tingginya melebihi tinggi badan manusia, alhasil kita harus naik menggunakan tangga untuk sampai ke kebun itu.
Nah di situ sudah disediain banyak wadah mika, kita tinggal ngambil sesuka kita, semau kita, sebanyak mau kita, terserah dah, asal bayar aja.
Uwouwo... ternyata bapak itu gak bisa ngomong bahasa indonesia, bahasanya Sasak abiss. Untunglah temen saya ada yang asli lombok, ngomonglah mereka berdua dengan bahasa yang gak saya mengerti.
Hoho ternyata kita bisa petik strawbery langsung dari kebunnya. Jadi nanti strawberrynya ditaruh di sebuah wadah kecil dari mika, nah sewadah kecil itu kita bayar lima ribu rupiah.
Kebun tersebut berada agak lebih tinggi dari jalan ini dan dipagari yang tingginya melebihi tinggi badan manusia, alhasil kita harus naik menggunakan tangga untuk sampai ke kebun itu.
Nah di situ sudah disediain banyak wadah mika, kita tinggal ngambil sesuka kita, semau kita, sebanyak mau kita, terserah dah, asal bayar aja.
Kebun bapaknya sih gak luas, cuma sekotak aja kira kira 15x6 meter. Strawberry nya udah banyak dipetik orang orang, tapi masih ada beberapa di balik balik daunnya. Jadi kita harus sibak daunnya, baru nanti kelihatan strawberry strawberry segarnya. Huhuhu, warnanya merah menyala, segeeerrr... Saya petik petik, dapet tiga bungkus mika, jadi saya bayar 15 ribu ke bapak itu.
Masing masing udah bawa hasil buruannya, yaitu berkotak kotak strawberry segar. Saatnya melanjutkan perjalanan....
Sesampainya di pemukiman penduduk, kami mampir di sebuah tempat bernamaKawasan Rumah Adat dan Makam Berugaq Reban Bande. Untuk masuk, tidak ada tiket masuknya, cuma ada kotak amal yang bisa kita isi seikhlasnya. Di dalam komplek itu ada beberapa rumah adat.
Sesampainya di pemukiman penduduk, kami mampir di sebuah tempat bernamaKawasan Rumah Adat dan Makam Berugaq Reban Bande. Untuk masuk, tidak ada tiket masuknya, cuma ada kotak amal yang bisa kita isi seikhlasnya. Di dalam komplek itu ada beberapa rumah adat.
Ada yang berbentuk panggung, ada yang biasa. Berdinding kayu dan beratap tumbuhan kering (semacam rumbia). Lebih masuk ke dalam, terdapat pohon besar yang daunnya tinggal beberapa helai saja, dan di bawahnya terdapat semacam lapangan kecil berlantai semen.
Menurut bapak bapak yang berada di sini, lokasi ini digunakan sebagai Upacara Adat Ngayu Ayu. Ngayu-ayu berasal dari kata rahayu, artinya memohon keselamatan. Prosesi ini dimulai dengan pengambilan air dari 12 mata air. Jadi pengen lihat dan ngikutin upacara ini, kata bapaknya sih ada nanti tahun depan (berarti 2013) sekitar purnama bulan Juni. Yaaa semoga bisa nonton......
No comments:
Post a Comment